Tafsir Surah Al Baqarah Ayat 120-129 – Dalam kesempatan kali ini admin ingin membagikan Tafsir Surah Al Baqarah Ayat 120-129. Mungkin diantara sobat ada yang sudah mengerti atau memahami mengenai Tafsir Surah Al Baqarah Ayat 120-129. Namun tidak bisa dipungkiri jika masih ada yang belum terlalu memahami atau bahkan belum mengerti sama sekali mengenai Tafsir Surah Al Baqarah Ayat 120-129. Bagi sobat yang masih bingung mengenai Tafsir Surah Al Baqarah Ayat 120-129, sobat bisa menyimak Tafsir Surah Al Baqarah Ayat 120-129 di bawah ini untuk memahami lebih lanjut.
Tafsir Surah Al Baqarah Ayat 120-129
Ayat 120-123: Peringatan agar jangan mengikuti keinginan orang-orang Yahudi dan Nasrani dan agar jangan menyerupai mereka, serta mengingatkan orang-orang Yahudi terhadap nikmat-nikmat Allah yang dikaruniakan-Nya kepada mereka, serta memperingatkan manusia terhadap azab-Nya
وَلَنْ تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُودُ وَلا النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ قُلْ إِنَّ هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَى وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ بَعْدَ الَّذِي جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلا نَصِيرٍ (١٢٠) الَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَتْلُونَهُ حَقَّ تِلاوَتِهِ أُولَئِكَ يُؤْمِنُونَ بِهِ وَمَنْ يَكْفُرْ بِهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ (١٢١) يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اذْكُرُوا نِعْمَتِيَ الَّتِي أَنْعَمْتُ عَلَيْكُمْ وَأَنِّي فَضَّلْتُكُمْ عَلَى الْعَالَمِينَ (١٢٢) وَاتَّقُوا يَوْمًا لا تَجْزِي نَفْسٌ عَنْ نَفْسٍ شَيْئًا وَلا يُقْبَلُ مِنْهَا عَدْلٌ وَلا تَنْفَعُهَا شَفَاعَةٌ وَلا هُمْ يُنْصَرُونَ (١٢٣
120. Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepadamu sebelum kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah, “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya)”[1]. dan jika kamu mengikuti keinginan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu[2], maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu[3].
121. Orang-orang yang telah Kami berikan Al kitab kepadanya, mereka membacanya[4] sebagaimana mestinya, mereka itulah yang beriman kepadanya. Barangsiapa yang ingkar kepadanya[5], mereka itulah orang-orang yang rugi.
122. Wahai Bani Israil! ingatlah nikmat-Ku yang telah Aku berikan kepadamu dan Aku telah melebihkan kamu di atas segala umat (pada masa itu)[6].
123. Dan takutlah kamu pada hari, (ketika) tidak seorang pun dapat menggantikan[7] orang lain sedikitpun, tebusan tidak diterima, bantuan tidak berguna baginya dan mereka tidak akan ditolong.
Ayat 124-129: Menerangkan kedudukan Nabi Ibrahim ‘alaihis salam, pembangunan yang dilakukannya terhadap ka’bah dan doa Beliau di dekatnya
وَإِذِ ابْتَلَى إِبْرَاهِيمَ رَبُّهُ بِكَلِمَاتٍ فَأَتَمَّهُنَّ قَالَ إِنِّي جَاعِلُكَ لِلنَّاسِ إِمَامًا قَالَ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي قَالَ لا يَنَالُ عَهْدِي الظَّالِمِينَ (١٢٤) وَإِذْ جَعَلْنَا الْبَيْتَ مَثَابَةً لِلنَّاسِ وَأَمْنًا وَاتَّخِذُوا مِنْ مَقَامِ إِبْرَاهِيمَ مُصَلًّى وَعَهِدْنَا إِلَى إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ أَنْ طَهِّرَا بَيْتِيَ لِلطَّائِفِينَ وَالْعَاكِفِينَ وَالرُّكَّعِ السُّجُودِ (١٢٥) وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَذَا بَلَدًا آمِنًا وَارْزُقْ أَهْلَهُ مِنَ الثَّمَرَاتِ مَنْ آمَنَ مِنْهُمْ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ قَالَ وَمَنْ كَفَرَ فَأُمَتِّعُهُ قَلِيلا ثُمَّ أَضْطَرُّهُ إِلَى عَذَابِ النَّارِ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ (١٢٦) وَإِذْ يَرْفَعُ إِبْرَاهِيمُ الْقَوَاعِدَ مِنَ الْبَيْتِ وَإِسْمَاعِيلُ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ (١٢٧) رَبَّنَا وَاجْعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ لَكَ وَمِنْ ذُرِّيَّتِنَا أُمَّةً مُسْلِمَةً لَكَ وَأَرِنَا مَنَاسِكَنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ (١٢٨) رَبَّنَا وَابْعَثْ فِيهِمْ رَسُولا مِنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِكَ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَيُزَكِّيهِمْ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ (١٢٩
124.[8] Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji[9] Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: “Sesungguhnya Aku akan menjadikan kamu sebagai imam bagi seluruh manusia”. Ibrahim berkata: “(Dan saya mohon juga) dari keturunanku”[10]. Allah berfirman: “(Benar, tetapi) Janji-Ku tidak berlaku bagi orang-orang yang zalim”.
125.[11] Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah (Ka’bah) tempat berkumpul bagi manusia[12] dan tempat yang aman[13]. Jadikanlah maqam Ibrahim[14] itu tempat shalat[15]. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: “Bersihkanlah[16] rumah-Ku[17] untuk orang-orang yang thawaf, orang yang i’tikaf, orang yang ruku’ dan orang yang sujud”.