Tafsir Surah Al Baqarah Ayat 253-255

Tafsir Surah Al Baqarah Ayat 253-255 – Dalam kesempatan kali ini admin ingin membagikan Tafsir Surah Al Baqarah Ayat 253-255. Mungkin diantara sobat ada yang sudah mengerti atau memahami mengenai Tafsir Surah Al Baqarah Ayat 253-255. Namun tidak bisa dipungkiri jika masih ada yang belum terlalu memahami atau bahkan belum mengerti sama sekali mengenai Tafsir Surah Al Baqarah Ayat 253-255. Bagi sobat yang masih bingung mengenai Tafsir Surah Al Baqarah Ayat 253-255, sobat bisa menyimak Tafsir Surah Al Baqarah Ayat 253-255 di bawah ini untuk memahami lebih lanjut.

Tafsir Surah Al Baqarah Ayat 253-255

Ayat 253-254: Menerangkan perbedaan derajat para rasul, perbedaan sikap manusia kepada para rasul, dan dorongan kepada mereka untuk berinfak

تِلْكَ الرُّسُلُ فَضَّلْنَا بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ مِنْهُمْ مَنْ كَلَّمَ اللَّهُ وَرَفَعَ بَعْضَهُمْ دَرَجَاتٍ وَآتَيْنَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ الْبَيِّنَاتِ وَأَيَّدْنَاهُ بِرُوحِ الْقُدُسِ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ مَا اقْتَتَلَ الَّذِينَ مِنْ بَعْدِهِمْ مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَتْهُمُ الْبَيِّنَاتُ وَلَكِنِ اخْتَلَفُوا فَمِنْهُمْ مَنْ آمَنَ وَمِنْهُمْ مَنْ كَفَرَ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ مَا اقْتَتَلُوا وَلَكِنَّ اللَّهَ يَفْعَلُ مَا يُرِيدُ (٢٥٣) يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَنْفِقُوا مِمَّا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ يَوْمٌ لا بَيْعٌ فِيهِ وَلا خُلَّةٌ وَلا شَفَاعَةٌ وَالْكَافِرُونَ هُمُ الظَّالِمُونَ (٢٥٤

Terjemah Surat Al Baqarah Ayat 253-254

253. Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian mereka dari sebagian yang lain.[1] Di antara mereka ada yang langsung Allah berfirman dengannya[2] dan sebagian lagi ada yang ditinggikan-Nya beberapa derajat[3]. Dan Kami berikan kepada Isa putera Maryam beberapa mukjizat[4] serta Kami perkuat dia dengan Ruhul Qudus[5]. Kalau Allah menghendaki, niscaya orang-orang setelah mereka tidak berbunuh-bunuhan setelah bukti-bukti sampai kepada mereka. Tetapi mereka berselisih[6], maka ada di antara mereka yang beriman dan ada (pula) yang kafir. Kalau Allah menghendaki, tidaklah mereka berbunuh-bunuhan. Tetapi Allah berbuat menurut kehendak-Nya.

254. Wahai orang-orang yang beriman! infakkanlah sebagian dari rizki yang telah Kami berikan kepadamu[7] sebelum datang hari ketika tidak ada lagi jual beli[8], tidak ada lagi persahabatan dan tidak ada lagi syafa’at[9]. Orang-orang kafir itulah orang-orang yang zalim[10].

Ayat 255: Ayat kursi, di sana Allah Subhaanahu wa Ta’aala menyifati Diri-Nya dengan sifat kesempurnaan dan menyucikan Diri-Nya dari segala sifat kekurangan

اللَّهُ لا إِلَهَ إِلا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلا نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ وَلا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ (٢٥٥

Terjemah Surat Al Baqarah Ayat 255 (Ayat Kursi)

255.[11] Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Yang Maha yang hidup, yang terus menerus mengurus (makhluk-Nya) [12], tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi[13]. Tidak ada yang dapat memberi syafa’at di sisi-Nya tanpa izin-Nya[14]. Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka[15], dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki[16]. Kursi-Nya[17] meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Mahatinggi[18] lagi Mahabesar[19].

[1] Seorang hamba di samping wajib mengenal Allah, hendaknya mengenal para rasul-Nya sifat wajib, mustahil dan yang ja’iz (boleh terjadi) pada diri mereka. Untuk mengetahuinya dapat kita peroleh dari dari penjelasan Allah Subhaanahu wa Ta’aala di beberapa ayat tentang sifat mereka. Di antaranya adalah bahwa mereka laki-laki bukan wanita, berasal dari penduduk tersebut, bukan dari pelosok (badui), mereka adalah orang-orang terpilih, Allah menghimpun pada dirinya semua sifat terpuji dan bahwa mereka selamat dari semua yang menodai risalah mereka, seperti dusta, khianat, sifat menyembunyikan dan sifat tercela lainnya. Mereka juga tidak keliru dalam hal risalah dan taklif (pembebanan syari’at), Allah Subhaanahu wa Ta’aala juga mengkhususkan mereka dengan wahyu-Nya. Oleh karena itu, kita wajib beriman dan mentaati mereka. Barang siapa yang tidak beriman kepada mereka, maka dia adalah kafir, mencacati mereka atau memaki meereka pun kafir. Dalil-dalil apa yang disebutkan di sini banyak sekali, dan barang siapa yang mentadabburi Al Qur’an, maka akan semakin jelas lagi.

[2] Seperti Nabi Musa ‘alaihis salam.

, , , , , , , , , , , , , , ,

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *