Tafsir Surah An Nisa Ayat 1-6 – Dalam kesempatan kali ini admin ingin membagikan Tafsir Surah An Nisa Ayat 1-6. Mungkin diantara sobat ada yang sudah mengerti atau memahami mengenai Tafsir Surah An Nisa Ayat 1-6. Namun tidak bisa dipungkiri jika masih ada yang belum terlalu memahami atau bahkan belum mengerti sama sekali mengenai Tafsir Surah An Nisa Ayat 1-6. Bagi sobat yang masih bingung mengenai Tafsir Surah An Nisa Ayat 1-6, sobat bisa menyimak Tafsir Surah An Nisa Ayat 1-6 di bawah ini untuk memahami lebih lanjut.
Tafsir Surah An Nisa Ayat 1-6
Surat An Nisaa’ (Wanita)
Surah ke-4. 176 ayat. Madaniyyah
Ayat 1: Perintah bertakwa kepada Allah Subhaanahu wa Ta’aala, dan mengingatkan manusia dengan nenek moyang mereka, yaitu Adam ‘alaihis salam
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا (١
Terjemah Surat An Nisa Ayat 1
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
1.[1] Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri (Adam)[2], dan daripadanya[3] Allah menciptakan istrinya[4]; dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta[5], dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan (silaturrahim). Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.
Ayat 2-6: Batasan poligami dan hikmahnya dalam Islam, wasiat berbuat baik kepada anak-anak yatim dan memelihara harta mereka, dan menerangkan kewajiban para washi (orang yang mendapat wasiat) terhadap asuhannya dan kewajiban para wali terhadap orang yang berada di bawah perwaliannya
وَآتُوا الْيَتَامَى أَمْوَالَهُمْ وَلا تَتَبَدَّلُوا الْخَبِيثَ بِالطَّيِّبِ وَلا تَأْكُلُوا أَمْوَالَهُمْ إِلَى أَمْوَالِكُمْ إِنَّهُ كَانَ حُوبًا كَبِيرًا (٢) وَإِنْ خِفْتُمْ أَلا تُقْسِطُوا فِي الْيَتَامَى فَانْكِحُوا مَا طَابَ لَكُمْ مِنَ النِّسَاءِ مَثْنَى وَثُلاثَ وَرُبَاعَ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلا تَعْدِلُوا فَوَاحِدَةً أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ذَلِكَ أَدْنَى أَلا تَعُولُوا (٣) وَآتُوا النِّسَاءَ صَدُقَاتِهِنَّ نِحْلَةً فَإِنْ طِبْنَ لَكُمْ عَنْ شَيْءٍ مِنْهُ نَفْسًا فَكُلُوهُ هَنِيئًا مَرِيئًا (٤) وَلا تُؤْتُوا السُّفَهَاءَ أَمْوَالَكُمُ الَّتِي جَعَلَ اللَّهُ لَكُمْ قِيَامًا وَارْزُقُوهُمْ فِيهَا وَاكْسُوهُمْ وَقُولُوا لَهُمْ قَوْلا مَعْرُوفًا (٥) وَابْتَلُوا الْيَتَامَى حَتَّى إِذَا بَلَغُوا النِّكَاحَ فَإِنْ آنَسْتُمْ مِنْهُمْ رُشْدًا فَادْفَعُوا إِلَيْهِمْ أَمْوَالَهُمْ وَلا تَأْكُلُوهَا إِسْرَافًا وَبِدَارًا أَنْ يَكْبَرُوا وَمَنْ كَانَ غَنِيًّا فَلْيَسْتَعْفِفْ وَمَنْ كَانَ فَقِيرًا فَلْيَأْكُلْ بِالْمَعْرُوفِ فَإِذَا دَفَعْتُمْ إِلَيْهِمْ أَمْوَالَهُمْ فَأَشْهِدُوا عَلَيْهِمْ وَكَفَى بِاللَّهِ حَسِيبًا (٦
Terjemah Surat An Nisa Ayat 2-6
2.[6] Dan berikanlah kepada anak-anak yatim (yang sudah baligh) harta mereka, janganlah kamu menukar yang baik dengan yang buruk[7], dan janganlah kamu makan harta mereka bersama hartamu[8]. Sesungguhnya tindakan (menukar dan memakan) itu adalah dosa yang besar[9].
3.[10] Dan jika kamu khawatir tidak akan mampu berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim (apabila kamu menikahinya)[11], maka nikahilah perempuan (lain) yang kamu senangi[12]: dua, tiga atau empat[13]. Tetapi jika kamu khawatir tidak akan mampu berlaku adil[14], maka (nikahilah) seorang saja[15], atau hamba sahaya perempuan yang kamu miliki[16]. Yang demikian itu[17] lebih dekat agar kamu tidak berbuat zalim.