Tafsir Surah Al Hijr Ayat 51-77 – Dalam kesempatan kali ini admin ingin membagikan Tafsir Surah Al Hijr Ayat 51-77. Mungkin diantara sobat ada yang sudah mengerti atau memahami mengenai Tafsir Surah Al Hijr Ayat 51-77. Namun tidak bisa dipungkiri jika masih ada yang belum terlalu memahami atau bahkan belum mengerti sama sekali mengenai Tafsir Surah Al Hijr Ayat 51-77. Bagi sobat yang masih bingung mengenai Tafsir Surah Al Hijr Ayat 51-77, sobat bisa menyimak Tafsir Surah Al Hijr Ayat 51-77 di bawah ini untuk memahami lebih lanjut.
Tafsir Surah Al Hijr Ayat 51-77
Ayat 51-60: Kisah tamu Nabi Ibrahim ‘alaihis salam yang terdiri dari malaikat dan pemberitahuan mereka terhadap pembinasaan kaum Luth.
وَنَبِّئْهُمْ عَنْ ضَيْفِ إِبْرَاهِيمَ (٥١) إِذْ دَخَلُوا عَلَيْهِ فَقَالُوا سَلامًا قَالَ إِنَّا مِنْكُمْ وَجِلُونَ (٥٢) قَالُوا لا تَوْجَلْ إِنَّا نُبَشِّرُكَ بِغُلامٍ عَلِيمٍ (٥٣)قَالَ أَبَشَّرْتُمُونِي عَلَى أَنْ مَسَّنِيَ الْكِبَرُ فَبِمَ تُبَشِّرُونَ (٥٤) قَالُوا بَشَّرْنَاكَ بِالْحَقِّ فَلا تَكُنْ مِنَ الْقَانِطِينَ (٥٥) قَالَ وَمَنْ يَقْنَطُ مِنْ رَحْمَةِ رَبِّهِ إِلا الضَّالُّونَ (٥٦)قَالَ فَمَا خَطْبُكُمْ أَيُّهَا الْمُرْسَلُونَ (٥٧)قَالُوا إِنَّا أُرْسِلْنَا إِلَى قَوْمٍ مُجْرِمِينَ (٥٨) إِلا آلَ لُوطٍ إِنَّا لَمُنَجُّوهُمْ أَجْمَعِينَ (٥٩) إِلا امْرَأَتَهُ قَدَّرْنَا إِنَّهَا لَمِنَ الْغَابِرِينَ (٦٠
51. Dan kabarkanlah (Muhammad) kepada mereka tentang tamu-tamu Ibrahim[1].
52. Ketika mereka masuk ke tempatnya, lalu mereka mengucapkan, “Salaam.” Dia (Ibrahim) berkata[2], “Kami benar-benar merasa takut kepadamu.”
53. Mereka berkata, “Janganlah engkau merasa takut, sesungguhnya kami memberi kabar gembira kepadamu dengan (kelahiran seorang) anak laki-laki (yang akan menjadi) orang yang pandai[3].”
54. Dia (Ibrahim) berkata, “Benarkah kamu memberi kabar gembira kepadaku[4] padahal usiaku telah lanjut, lalu (dengan cara) bagaimana kamu memberi kabar gembira (tersebut)[5]?”
55. Mereka menjawab, “Kami menyampaikan kabar gembira kepadamu dengan benar[6], maka janganlah engkau termasuk orang yang berputus asa[7].”
56. Dia (Ibrahim) berkata, “Tidak ada yang berputus asa dari rahmat Tuhannya, kecuali orang yang sesat[8].”