Tafsir Surah Hud Ayat 6-16 – Dalam kesempatan kali ini admin ingin membagikan Tafsir Surah Hud Ayat 6-16. Mungkin diantara sobat ada yang sudah mengerti atau memahami mengenai Tafsir Surah Hud Ayat 6-16. Namun tidak bisa dipungkiri jika masih ada yang belum terlalu memahami atau bahkan belum mengerti sama sekali mengenai Tafsir Surah Hud Ayat 6-16. Bagi sobat yang masih bingung mengenai Tafsir Surah Hud Ayat 6-16, sobat bisa menyimak Tafsir Surah Hud Ayat 6-16 di bawah ini untuk memahami lebih lanjut.
Tafsir Surah Hud Ayat 6-16
Ayat 6-7: Di antara bukti pengetahuan Allah dan kekuasaan-Nya, serta sikap kaum musyrikin terhadap kebangkitan
وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الأرْضِ إِلا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُبِينٍ (٦) وَهُوَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ وَكَانَ عَرْشُهُ عَلَى الْمَاءِ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلا وَلَئِنْ قُلْتَ إِنَّكُمْ مَبْعُوثُونَ مِنْ بَعْدِ الْمَوْتِ لَيَقُولَنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا إِنْ هَذَا إِلا سِحْرٌ مُبِينٌ (٧
Terjemah Surat Hud Ayat 6-7
6. Dan tidak satu pun makhluk bergerak (bernyawa)[1] di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya[2]. Semua (tertulis) dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).
7. Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa[3], dan ‘arsyi(singgasana)-Nya di atas air[4], agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya[5]. Jika engkau berkata (kepada penduduk Mekah), “Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan setelah mati[6],” niscaya orang kafir itu akan berkata, “Ini[7] hanyalah sihir yang nyata.”
Ayat 8-11: Perbedaan sifat antara orang kafir dengan orang mukmin, bagaimana orang-orang kafir meminta disegerakan azab, dan sikap mereka ketika mendapatkan bencana dan kesenangan
وَلَئِنْ أَخَّرْنَا عَنْهُمُ الْعَذَابَ إِلَى أُمَّةٍ مَعْدُودَةٍ لَيَقُولُنَّ مَا يَحْبِسُهُ أَلا يَوْمَ يَأْتِيهِمْ لَيْسَ مَصْرُوفًا عَنْهُمْ وَحَاقَ بِهِمْ مَا كَانُوا بِهِ يَسْتَهْزِئُونَ (٨) وَلَئِنْ أَذَقْنَا الإنْسَانَ مِنَّا رَحْمَةً ثُمَّ نَزَعْنَاهَا مِنْهُ إِنَّهُ لَيَئُوسٌ كَفُورٌ (٩) وَلَئِنْ أَذَقْنَاهُ نَعْمَاءَ بَعْدَ ضَرَّاءَ مَسَّتْهُ لَيَقُولَنَّ ذَهَبَ السَّيِّئَاتُ عَنِّي إِنَّهُ لَفَرِحٌ فَخُورٌ (١٠) إِلا الَّذِينَ صَبَرُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَئِكَ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ كَبِيرٌ (١١
Terjemah Surat Hud Ayat 8-11
8. Dan sungguh, jika Kami tangguhkan azab terhadap mereka sampai waktu yang ditentukan, niscaya mereka akan berkata[8], “Apakah yang menghalanginya[9]?” Ketahuilah, ketika azab itu datang kepada mereka, tidaklah dapat dielakkan oleh mereka. Mereka dikepung (azab) yang dahulu mereka memperolok-olokkannya.
9.[10] Dan jika Kami berikan rahmat Kami kepada manusia[11], kemudian rahmat itu Kami cabut kembali, pastilah Dia menjadi putus asa dan tidak berterima kasih.