Tafsir Surah Hud Ayat 84-95 – Dalam kesempatan kali ini admin ingin membagikan Tafsir Surah Hud Ayat 84-95. Mungkin diantara sobat ada yang sudah mengerti atau memahami mengenai Tafsir Surah Hud Ayat 84-95. Namun tidak bisa dipungkiri jika masih ada yang belum terlalu memahami atau bahkan belum mengerti sama sekali mengenai Tafsir Surah Hud Ayat 84-95. Bagi sobat yang masih bingung mengenai Tafsir Surah Hud Ayat 84-95, sobat bisa menyimak Tafsir Surah Hud Ayat 84-95 di bawah ini untuk memahami lebih lanjut.
Tafsir Surah Hud Ayat 84-95
Ayat 84-88: Kisah Nabi Syu’aib ‘alaihis salam, perintahnya kepada kaumnya untuk beribadah kepada Allah, tidak mengurangi takaran dan timbangan, dan peringatan agar tidak mengadakan kerusakan di bumi
وَإِلَى مَدْيَنَ أَخَاهُمْ شُعَيْبًا قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ وَلا تَنْقُصُوا الْمِكْيَالَ وَالْمِيزَانَ إِنِّي أَرَاكُمْ بِخَيْرٍ وَإِنِّي أَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ مُحِيطٍ (٨٤) وَيَا قَوْمِ أَوْفُوا الْمِكْيَالَ وَالْمِيزَانَ بِالْقِسْطِ وَلا تَبْخَسُوا النَّاسَ أَشْيَاءَهُمْ وَلا تَعْثَوْا فِي الأرْضِ مُفْسِدِينَ (٨٥) بَقِيَّةُ اللَّهِ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ وَمَا أَنَا عَلَيْكُمْ بِحَفِيظٍ (٨٦) قَالُوا يَا شُعَيْبُ أَصَلاتُكَ تَأْمُرُكَ أَنْ نَتْرُكَ مَا يَعْبُدُ آبَاؤُنَا أَوْ أَنْ نَفْعَلَ فِي أَمْوَالِنَا مَا نَشَاءُ إِنَّكَ لأنْتَ الْحَلِيمُ الرَّشِيدُ (٨٧) قَالَ يَا قَوْمِ أَرَأَيْتُمْ إِنْ كُنْتُ عَلَى بَيِّنَةٍ مِنْ رَبِّي وَرَزَقَنِي مِنْهُ رِزْقًا حَسَنًا وَمَا أُرِيدُ أَنْ أُخَالِفَكُمْ إِلَى مَا أَنْهَاكُمْ عَنْهُ إِنْ أُرِيدُ إِلا الإصْلاحَ مَا اسْتَطَعْتُ وَمَا تَوْفِيقِي إِلا بِاللَّهِ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيبُ (٨٨
Terjemah Surat Hud Ayat 84-88
84. Dan kepada (penduduk) Mad-yan[1] (Kami utus) saudara mereka[2], Syu’aib. Dia berkata, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah, tidak ada Tuhan yang berhak disembah bagimu selain Dia. Dan janganlah kamu kurangi takaran dan timbangan. Sesungguhnya aku melihat kamu dalam keadaan yang baik (makmur)[3]. Dan sesungguhnya aku khawatir[4] kamu akan ditimpa azab pada hari yang membinasakan (kiamat)[5].
85. Dan wahai kaumku! Penuhilah takaran dan timbangan dengan adil[6], dan janganlah kamu merugikan manusia terhadap hak-hak mereka dan jangan kamu membuat kejahatan di bumi dengan berbuat kerusakan[7].
86. Sisa (yang halal) dari Allah[8] adalah lebih baik bagimu[9] jika kamu orang yang beriman[10]. Dan aku bukanlah seorang penjaga atas dirimu[11].”
87. Mereka berkata[12], “Wahai Syu’aib! Apakah shalatmu yang menyuruhmu agar kami meninggalkan apa yang disembah nenek moyang kami[13] atau melarang kami mengelola harta kami menurut cara yang kami kehendaki[14]. Sesungguhnya engkau benar-benar orang yang sangat penyantun dan pandai[15].”
88. Dia (Syu’aib) berkata, “Wahai kaumku! Terangkan padaku jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku[16] dan aku dianugerahi-Nya rezeki yang baik (pantaskah aku menyalahi perintah-Nya[17])? Aku tidak bermaksud menyalahi kamu terhadap apa yang aku larang darinya[18]. Aku hanya bermaksud mengadakan perbaikan selama aku masih sanggup[19]. Dan tidak ada taufik bagiku[20] melainkan dengan (pertolongan) Allah[21]. Kepada-Nya aku bertawakkal[22] dan kepada-Nya (pula) aku kembali[23].