Tafsir Surah Yunus Ayat 21-33

Tafsir Surah Yunus Ayat 21-33 – Dalam kesempatan kali ini admin ingin membagikan Tafsir Surah Yunus Ayat 21-33. Mungkin diantara sobat ada yang sudah mengerti atau memahami mengenai Tafsir Surah Yunus Ayat 21-33. Namun tidak bisa dipungkiri jika masih ada yang belum terlalu memahami atau bahkan belum mengerti sama sekali mengenai Tafsir Surah Yunus Ayat 21-33. Bagi sobat yang masih bingung mengenai Tafsir Surah Yunus Ayat 21-33, sobat bisa menyimak Tafsir Surah Yunus Ayat 21-33 di bawah ini untuk memahami lebih lanjut.

Tafsir Surah Yunus Ayat 21-33

Ayat 21-23: Menerangkan tabiat manusia, yaitu kembali kepada Allah Subhaanahu wa Ta’aala ketika merasakan kesulitan, dan bahwa orang yang terdesak dikabulkan doanya meskipun kafir

وَإِذَا أَذَقْنَا النَّاسَ رَحْمَةً مِنْ بَعْدِ ضَرَّاءَ مَسَّتْهُمْ إِذَا لَهُمْ مَكْرٌ فِي آيَاتِنَا قُلِ اللَّهُ أَسْرَعُ مَكْرًا إِنَّ رُسُلَنَا يَكْتُبُونَ مَا تَمْكُرُونَ (٢١)هُوَ الَّذِي يُسَيِّرُكُمْ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ حَتَّى إِذَا كُنْتُمْ فِي الْفُلْكِ وَجَرَيْنَ بِهِمْ بِرِيحٍ طَيِّبَةٍ وَفَرِحُوا بِهَا جَاءَتْهَا رِيحٌ عَاصِفٌ وَجَاءَهُمُ الْمَوْجُ مِنْ كُلِّ مَكَانٍ وَظَنُّوا أَنَّهُمْ أُحِيطَ بِهِمْ دَعَوُا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ لَئِنْ أَنْجَيْتَنَا مِنْ هَذِهِ لَنَكُونَنَّ مِنَ الشَّاكِرِينَ (٢٢) فَلَمَّا أَنْجَاهُمْ إِذَا هُمْ يَبْغُونَ فِي الأرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّمَا بَغْيُكُمْ عَلَى أَنْفُسِكُمْ مَتَاعَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ثُمَّ إِلَيْنَا مَرْجِعُكُمْ فَنُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ (٢٣

Terjemah Surat Yunus Ayat 21-23

21. Dan apabila Kami memberikan suatu rahmat kepada manusia, setelah mereka ditimpa bencana[1], mereka segera melakukan segala tipu daya (menentang) ayat-ayat Kami[2]. Katakanlah, “Allah lebih cepat makarnya (atas tipu daya itu)[3].” Sesungguhnya malaikat-malaikat Kami mencatat tipu dayamu.

22.[4] Dialah Tuhan yang menjadikan kamu dapat berjalan di daratan, (dan berlayar) di lautan[5]. Sehingga ketika kamu berada di dalam kapal, dan meluncurlah (kapal) itu membawa mereka (orang-orang yang ada di dalamnya) dengan tiupan angin yang baik, dan mereka bergembira karenanya; tiba-tiba datanglah badai dan gelombang menimpanya dari segenap penjuru, dan mereka mengira telah terkepung (bahaya)[6], maka mereka berdoa dengan tulus ikhlas kepada Allah semata. (Seraya berkata), “Sekiranya Engkau menyelamatkan kami dari (bahaya) ini, pasti Kami termasuk orang-orang yang bersyukur[7].”

23. Tetapi ketika Allah menyelamatkan mereka, malah mereka berbuat kezaliman di bumi tanpa (alasan) yang benar[8]. Wahai manusia! Sesungguhnya kezalimanmu bahayanya akan menimpa dirimu sendiri[9]; itu hanya kenikmatan hidup duniawi[10], selanjutnya kepada Kami-lah kembalimu[11], kelak Kami akan kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan[12].

Ayat 24-25: Zuhud terhadap dunia tidak akan tegak kecuali setelah memperhatikan keadaan dunia yang sebentar dan tidak kekal, dan memperhatikan akhirat yang merupakan negeri yang kekal, serta seruan Allah kepada manusia agar menempuh jalan ke Darussalam (surga)

إِنَّمَا مَثَلُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا كَمَاءٍ أَنْزَلْنَاهُ مِنَ السَّمَاءِ فَاخْتَلَطَ بِهِ نَبَاتُ الأرْضِ مِمَّا يَأْكُلُ النَّاسُ وَالأنْعَامُ حَتَّى إِذَا أَخَذَتِ الأرْضُ زُخْرُفَهَا وَازَّيَّنَتْ وَظَنَّ أَهْلُهَا أَنَّهُمْ قَادِرُونَ عَلَيْهَا أَتَاهَا أَمْرُنَا لَيْلا أَوْ نَهَارًا فَجَعَلْنَاهَا حَصِيدًا كَأَنْ لَمْ تَغْنَ بِالأمْسِ كَذَلِكَ نُفَصِّلُ الآيَاتِ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ (٢٤) وَاللَّهُ يَدْعُو إِلَى دَارِ السَّلامِ وَيَهْدِي مَنْ يَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ (٢٥

Terjemah Surat Yunus Ayat 24-25

24. Sesungguhnya perumpamaan[13] kehidupan duniawi itu hanya seperti air (hujan) yang Kami turunkan dan langit, lalu tumbuhlah tanaman-tanaman bumi dengan subur (karena air itu), di antaranya ada yang dimakan manusia[14] dan hewan ternak[15]. Hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahannya, dan berhias[16], dan permliknya mengira bahwa mereka pasti menguasasinya (dapat memetik hasilnya)[17], datanglah kepadanya perkara Kami[18] pada waktu malam atau siang, lalu Kami jadikan (tanamannya) seperti tanaman yang sudah disabit, seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin[19]. Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda (kekuasaan Kami)[20] kepada orang yang berpikir[21].

, , , , , , , , , , , , , , , , ,

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *