Tafsir Surah Maryam Ayat 41-57 – Dalam kesempatan kali ini admin ingin membagikan Tafsir Surah Maryam Ayat 41-57. Mungkin diantara sobat ada yang sudah mengerti atau memahami mengenai Tafsir Surah Maryam Ayat 41-57. Namun tidak bisa dipungkiri jika masih ada yang belum terlalu memahami atau bahkan belum mengerti sama sekali mengenai Tafsir Surah Maryam Ayat 41-57. Bagi sobat yang masih bingung mengenai Tafsir Surah Maryam Ayat 41-57, sobat bisa menyimak Tafsir Surah Maryam Ayat 41-57 di bawah ini untuk memahami lebih lanjut.
Tafsir Surah Maryam Ayat 41-57
Ayat 41-50: Kisah Nabi Ibrahim ‘alaihis salam dengan bapaknya, penjelasan bahwa setan adalah musuh manusia dan pentingnya berpaling dari orang-orang yang bodoh.
وَاذْكُرْ فِي الْكِتَابِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّهُ كَانَ صِدِّيقًا نَبِيًّا (٤١)إِذْ قَالَ لأبِيهِ يَا أَبَتِ لِمَ تَعْبُدُ مَا لا يَسْمَعُ وَلا يُبْصِرُ وَلا يُغْنِي عَنْكَ شَيْئًا (٤٢)يَا أَبَتِ إِنِّي قَدْ جَاءَنِي مِنَ الْعِلْمِ مَا لَمْ يَأْتِكَ فَاتَّبِعْنِي أَهْدِكَ صِرَاطًا سَوِيًّا (٤٣) يَا أَبَتِ لا تَعْبُدِ الشَّيْطَانَ إِنَّ الشَّيْطَانَ كَانَ لِلرَّحْمَنِ عَصِيًّا (٤٤) يَا أَبَتِ إِنِّي أَخَافُ أَنْ يَمَسَّكَ عَذَابٌ مِنَ الرَّحْمَنِ فَتَكُونَ لِلشَّيْطَانِ وَلِيًّا (٤٥) قَالَ أَرَاغِبٌ أَنْتَ عَنْ آلِهَتِي يَا إِبْرَاهِيمُ لَئِنْ لَمْ تَنْتَهِ لأرْجُمَنَّكَ وَاهْجُرْنِي مَلِيًّا (٤٦) قَالَ سَلامٌ عَلَيْكَ سَأَسْتَغْفِرُ لَكَ رَبِّي إِنَّهُ كَانَ بِي حَفِيًّا (٤٧) وَأَعْتَزِلُكُمْ وَمَا تَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ وَأَدْعُو رَبِّي عَسَى أَلا أَكُونَ بِدُعَاءِ رَبِّي شَقِيًّا (٤٨)فَلَمَّا اعْتَزَلَهُمْ وَمَا يَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ وَهَبْنَا لَهُ إِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَكُلا جَعَلْنَا نَبِيًّا (٤٩)وَوَهَبْنَا لَهُمْ مِنْ رَحْمَتِنَا وَجَعَلْنَا لَهُمْ لِسَانَ صِدْقٍ عَلِيًّا (٥٠
41. [1]Ceritakanlah (Muhammad) kisah Ibrahim[2] di dalam kitab (Al Quran) ini. Sesungguhnya dia seorang yang sangat membenarkan[3], dan seorang nabi.
42. (Ingatlah) ketika dia (Ibrahim) berkata kepada ayahnya[4], “Wahai ayahku! Mengapa engkau menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat, dan tidak dapat menolongmu sedikit pun[5]?
43. Wahai ayahku! Sungguh, telah sampai kepadaku sebagian ilmu yang tidak diberikan kepadamu[6], maka ikutilah aku, niscaya aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang lurus[7].
44. Wahai ayahku! Janganlah engkau menyembah setan[8]. Sungguh, setan itu durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pengasih[9].
45. Wahai ayahku! Aku sungguh khawatir engkau akan ditimpa azab dari Tuhan Yang Maha Pengasih[10], sehingga engkau menjadi teman bagi setan[11].”
46. Dia (ayahnya) berkata, “Bencikah engkau kepada tuhan-tuhanku, wahai Ibrahim?[12] Jika engkau tidak berhenti[13], pasti engkau akan kurajam[14], maka tinggalkanlah aku untuk waktu yang lama.”
47. Dia (Ibrahim) berkata[15], “Semoga keselamatan dilimpahkan kepadamu[16], aku akan memohonkan ampunan bagimu kepada Tuhanku[17]. Sesungguhnya Dia sangat baik kepadaku[18].