Tafsir Surah Al Anbiya Ayat 87-95

Tafsir Surah Al Anbiya Ayat 87-95 – Dalam kesempatan kali ini admin ingin membagikan Tafsir Surah Al Anbiya Ayat 87-95. Mungkin diantara sobat ada yang sudah mengerti atau memahami mengenai Tafsir Surah Al Anbiya Ayat 87-95. Namun tidak bisa dipungkiri jika masih ada yang belum terlalu memahami atau bahkan belum mengerti sama sekali mengenai Tafsir Surah Al Anbiya Ayat 87-95. Bagi sobat yang masih bingung mengenai Tafsir Surah Al Anbiya Ayat 87-95, sobat bisa menyimak Tafsir Surah Al Anbiya Ayat 87-95 di bawah ini untuk memahami lebih lanjut.

Tafsir Surah Al Anbiya Ayat 87-95

Ayat 87-88: Kisah Nabi Yunus ‘alaihis salam.

وَذَا النُّونِ إِذْ ذَهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ أَنْ لَنْ نَقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادَى فِي الظُّلُمَاتِ أَنْ لا إِلَهَ إِلا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ (٨٧)فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَنَجَّيْنَاهُ مِنَ الْغَمِّ وَكَذَلِكَ نُنْجِي الْمُؤْمِنِينَ (٨٨

Terjemah Surat Al Anbiya Ayat 87-95

87. [1]Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika dia pergi dalam keadaan marah[2], lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya[3], maka dia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap[4], “Tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim[5].”

88. Maka Kami kabulkan doanya dan Kami selamatkan dia dari kedukaan[6]. Dan demikianlah[7] Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman[8].

Ayat 89-91: Kisah Nabi Zakariyya, Nabi Yahya dan Nabi ‘Isa ‘alaihimus salam.

وَزَكَرِيَّا إِذْ نَادَى رَبَّهُ رَبِّ لا تَذَرْنِي فَرْدًا وَأَنْتَ خَيْرُ الْوَارِثِينَ (٨٩)فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَوَهَبْنَا لَهُ يَحْيَى وَأَصْلَحْنَا لَهُ زَوْجَهُ إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَ (٩٠) وَالَّتِي أَحْصَنَتْ فَرْجَهَا فَنَفَخْنَا فِيهَا مِنْ رُوحِنَا وَجَعَلْنَاهَا وَابْنَهَا آيَةً لِلْعَالَمِينَ (٩١

Terjemah Surat Al Anbiya Ayat 89-91

89. Dan (ingatlah kisah) Zakaria, ketika dia berdoa kepada Tuhannya, “Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan aku hidup seorang diri[9] dan Engkaulah ahli waris yang terbaik[10].”

90. Maka Kami kabulkan doanya, dan Kami anugerahkan kepadanya Yahya dan Kami jadikan istrinya dapat mengandung[11]. [12]Sungguh, mereka selalu bersegera dalam (mengerjakan) kebaikan[13] dan mereka berdoa kepada Kami dengan penuh harap dan cemas[14]. Dan mereka orang-orang yang khusyu’ kepada Kami[15].

, , , , , , , , , , , , , , , , ,

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *