Tafsir Surah Al Furqan Ayat 21-34 – Dalam kesempatan kali ini admin ingin membagikan Tafsir Surah Al Furqan Ayat 21-34. Mungkin diantara sobat ada yang sudah mengerti atau memahami mengenai Tafsir Surah Al Furqan Ayat 21-34. Namun tidak bisa dipungkiri jika masih ada yang belum terlalu memahami atau bahkan belum mengerti sama sekali mengenai Tafsir Surah Al Furqan Ayat 21-34. Bagi sobat yang masih bingung mengenai Tafsir Surah Al Furqan Ayat 21-34, sobat bisa menyimak Tafsir Surah Al Furqan Ayat 21-34 di bawah ini untuk memahami lebih lanjut.
Tafsir Surah Al Furqan Ayat 21-34
Ayat 21-29: Kesombongan kaum musyrik sehingga tidak beriman kepada Allah, permintaan mereka agar diturunkan malaikat, batalnya amal mereka, penyesalan mereka karena tidak mengikuti Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan pentingnya memilih teman yang baik.
وَقَالَ الَّذِينَ لا يَرْجُونَ لِقَاءَنَا لَوْلا أُنْزِلَ عَلَيْنَا الْمَلائِكَةُ أَوْ نَرَى رَبَّنَا لَقَدِ اسْتَكْبَرُوا فِي أَنْفُسِهِمْ وَعَتَوْا عُتُوًّا كَبِيرًا (٢١) يَوْمَ يَرَوْنَ الْمَلائِكَةَ لا بُشْرَى يَوْمَئِذٍ لِلْمُجْرِمِينَ وَيَقُولُونَ حِجْرًا مَحْجُورًا (٢٢) وَقَدِمْنَا إِلَى مَا عَمِلُوا مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْنَاهُ هَبَاءً مَنْثُورًا (٢٣) أَصْحَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَئِذٍ خَيْرٌ مُسْتَقَرًّا وَأَحْسَنُ مَقِيلا (٢٤) وَيَوْمَ تَشَقَّقُ السَّمَاءُ بِالْغَمَامِ وَنُزِّلَ الْمَلائِكَةُ تَنْزِيلا (٢٥) الْمُلْكُ يَوْمَئِذٍ الْحَقُّ لِلرَّحْمَنِ وَكَانَ يَوْمًا عَلَى الْكَافِرِينَ عَسِيرًا (٢٦) وَيَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلَى يَدَيْهِ يَقُولُ يَا لَيْتَنِي اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُولِ سَبِيلا (٢٧) يَا وَيْلَتَى لَيْتَنِي لَمْ أَتَّخِذْ فُلانًا خَلِيلا (٢٨) لَقَدْ أَضَلَّنِي عَنِ الذِّكْرِ بَعْدَ إِذْ جَاءَنِي وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِلإنْسَانِ خَذُولا (٢٩
Terjemah Surat Al Furqan Ayat 21-29
21. Dan orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan Kami (di akhirat)[1] berkata, “Mengapa bukan para malaikat yang diturunkan kepada kita[2] atau (mengapa) kita (tidak) melihat Tuhan kita[3]?” Sungguh, mereka telah menyombongkan diri mereka[4] dan benar-benar telah melampaui batas (dalam melakukan) kezaliman[5].”
22. (Ingatlah) pada hari (ketika) mereka melihat para malaikat[6], pada hari itu tidak ada kabar gembira bagi orang-orang yang berdosa[7] dan mereka berkata, “Hijraan mahjuuraa[8].”
23. Dan Kami akan perlihatkan segala amal yang mereka kerjakan[9], lalu Kami akan jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan[10].
24. Penghuni-penghuni surga[11] pada hari itu paling baik tempat tinggalnya[12] dan paling indah tempat istirahatnya.
25. [13]Dan (ingatlah) pada hari (ketika) langit pecah mengeluarkan awan putih[14] dan para malaikat diturunkan secara bergelombang[15].