Tafsir Surah Al Mu’minun Ayat 23-41 – Dalam kesempatan kali ini admin ingin membagikan Tafsir Surah Al Mu’minun Ayat 23-41. Mungkin diantara sobat ada yang sudah mengerti atau memahami mengenai Tafsir Surah Al Mu’minun Ayat 23-41. Namun tidak bisa dipungkiri jika masih ada yang belum terlalu memahami atau bahkan belum mengerti sama sekali mengenai Tafsir Surah Al Mu’minun Ayat 23-41. Bagi sobat yang masih bingung mengenai Tafsir Surah Al Mu’minun Ayat 23-41, sobat bisa menyimak Tafsir Surah Al Mu’minun Ayat 23-41 di bawah ini untuk memahami lebih lanjut.
Tafsir Surah Al Mu’minun Ayat 23-41
Ayat 23-30: Penguatan prinsip Aqidah di sela-sela menceritakan kisah para rasul seperti pada kisah Nabi Nuh ‘alaihis salam bersama kaumnya.
وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَى قَوْمِهِ فَقَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ أَفَلا تَتَّقُونَ (٢٣) فَقَالَ الْمَلأ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ قَوْمِهِ مَا هَذَا إِلا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُرِيدُ أَنْ يَتَفَضَّلَ عَلَيْكُمْ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لأنْزَلَ مَلائِكَةً مَا سَمِعْنَا بِهَذَا فِي آبَائِنَا الأوَّلِينَ (٢٤) إِنْ هُوَ إِلا رَجُلٌ بِهِ جِنَّةٌ فَتَرَبَّصُوا بِهِ حَتَّى حِينٍ (٢٥) قَالَ رَبِّ انْصُرْنِي بِمَا كَذَّبُونِ (٢٦)فَأَوْحَيْنَا إِلَيْهِ أَنِ اصْنَعِ الْفُلْكَ بِأَعْيُنِنَا وَوَحْيِنَا فَإِذَا جَاءَ أَمْرُنَا وَفَارَ التَّنُّورُ فَاسْلُكْ فِيهَا مِنْ كُلٍّ زَوْجَيْنِ اثْنَيْنِ وَأَهْلَكَ إِلا مَنْ سَبَقَ عَلَيْهِ الْقَوْلُ مِنْهُمْ وَلا تُخَاطِبْنِي فِي الَّذِينَ ظَلَمُوا إِنَّهُمْ مُغْرَقُونَ (٢٧) فَإِذَا اسْتَوَيْتَ أَنْتَ وَمَنْ مَعَكَ عَلَى الْفُلْكِ فَقُلِ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي نَجَّانَا مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ (٢٨) وَقُلْ رَبِّ أَنْزِلْنِي مُنْزَلا مُبَارَكًا وَأَنْتَ خَيْرُ الْمُنْزِلِينَ (٢٩) إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ وَإِنْ كُنَّا لَمُبْتَلِينَ (٣٠
Terjemah Surat Al Mu’minun Ayat 23-30
23. [1]Dan sungguh, Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, lalu dia berkata, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah, (karena) tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) bagimu selain Dia[2]. Maka mengapa kamu tidak bertakwa (kepada-Nya)[3]?”
24. Maka berkatalah para pemuka orang kafir dari kaumnya[4], “Orang ini tidak lain hanyalah manusia seperti kamu, yang ingin menjadi orang yang lebih mulia daripada kamu[5]. Dan seandainya Allah menghendaki, tentu Dia mengutus malaikat[6]. Belum pernah kami mendengar (seruan yang seperti) ini[7] pada masa nenek moyang kami dahulu.
25. Ia hanyalah seorang laki-laki yang gila, maka tunggulah (sabarlah) terhadapnya sampai waktu tertentu[8].”
26. [9]Dia (Nuh) berdoa, “Ya Tuhanku, tolonglah aku[10], karena mereka mendustakan aku.”
27. Lalu Kami wahyukan kepadanya, “Buatlah kapal[11] di bawah pengawasan dan petunjuk Kami, maka apabila perintah Kami datang[12] dan tanur[13] telah memancarkan air, maka masukkanlah ke dalam kapal itu sepasang-pasang[14] dari setiap jenis, juga keluargamu[15], kecuali orang yang lebih dahulu ditetapkan (akan ditimpa siksaan) di antara mereka[16]. Dan janganlah engkau bicarakan dengan-Ku tentang orang-orang yang zalim[17], sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan[18].
28. Dan apabila engkau dan orang-orang yang bersamamu telah berada di atas kapal, maka ucapkanlah, “Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkan kami dari orang-orang yang zalim[19].”