Tafsir Surah An Nur Ayat 11-22

Tafsir Surah An Nur Ayat 11-22 – Dalam kesempatan kali ini admin ingin membagikan Tafsir Surah An Nur Ayat 11-22. Mungkin diantara sobat ada yang sudah mengerti atau memahami mengenai Tafsir Surah An Nur Ayat 11-22. Namun tidak bisa dipungkiri jika masih ada yang belum terlalu memahami atau bahkan belum mengerti sama sekali mengenai Tafsir Surah An Nur Ayat 11-22. Bagi sobat yang masih bingung mengenai Tafsir Surah An Nur Ayat 11-22, sobat bisa menyimak Tafsir Surah An Nur Ayat 11-22 di bawah ini untuk memahami lebih lanjut.

Tafsir Surah An Nur Ayat 11-22

Ayat 11-18: Tuduhan dusta kepada Aisyah Ummul mukminin radhiyallahu ‘anha, sikap sebagian kaum muslimin, penjelasan tentang buruknya qadzaf dan menyebarkan berita dusta.

إِنَّ الَّذِينَ جَاءُوا بِالإفْكِ عُصْبَةٌ مِنْكُمْ لا تَحْسَبُوهُ شَرًّا لَكُمْ بَلْ هُوَ خَيْرٌ لَكُمْ لِكُلِّ امْرِئٍ مِنْهُمْ مَا اكْتَسَبَ مِنَ الإثْمِ وَالَّذِي تَوَلَّى كِبْرَهُ مِنْهُمْ لَهُ عَذَابٌ عَظِيمٌ (١١) لَوْلا إِذْ سَمِعْتُمُوهُ ظَنَّ الْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بِأَنْفُسِهِمْ خَيْرًا وَقَالُوا هَذَا إِفْكٌ مُبِينٌ (١٢) لَوْلا جَاءُوا عَلَيْهِ بِأَرْبَعَةِ شُهَدَاءَ فَإِذْ لَمْ يَأْتُوا بِالشُّهَدَاءِ فَأُولَئِكَ عِنْدَ اللَّهِ هُمُ الْكَاذِبُونَ (١٣) وَلَوْلا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ لَمَسَّكُمْ فِي مَا أَفَضْتُمْ فِيهِ عَذَابٌ عَظِيمٌ (١٤) إِذْ تَلَقَّوْنَهُ بِأَلْسِنَتِكُمْ وَتَقُولُونَ بِأَفْوَاهِكُمْ مَا لَيْسَ لَكُمْ بِهِ عِلْمٌ وَتَحْسَبُونَهُ هَيِّنًا وَهُوَ عِنْدَ اللَّهِ عَظِيمٌ (١٥) وَلَوْلا إِذْ سَمِعْتُمُوهُ قُلْتُمْ مَا يَكُونُ لَنَا أَنْ نَتَكَلَّمَ بِهَذَا سُبْحَانَكَ هَذَا بُهْتَانٌ عَظِيمٌ (١٦) يَعِظُكُمُ اللَّهُ أَنْ تَعُودُوا لِمِثْلِهِ أَبَدًا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ (١٧) وَيُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمُ الآيَاتِ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ (١٨

Terjemah Surat An Nur Ayat 11-18

11. [1]Sesungguhnya orang yang membawa berita bohong itu[2] adalah dari golongan kamu juga[3]. Janganlah kamu mengira berita itu buruk bagi kamu bahkan itu baik bagi kamu[4]. Setiap orang dari mereka akan mendapat balasan dari dosa yang diperbuatnya[5]. Dan barang siapa di antara mereka yang mengambil bagian terbesar (dari dosa yang diperbuatnya)[6], dia mendapat azab yang besar (pula).

12. [7]Mengapa orang-orang mukmin dan mukminat tidak berbaik sangka[8] terhadap diri mereka sendiri[9] ketika kamu mendengar berita bohong itu dan berkata[10], “Ini adalah suatu berita bohong yang nyata.”

13. Mengapa mereka (yang menuduh itu) tidak datang membawa empat orang saksi[11]? Oleh karena mereka tidak membawa saksi-saksi, maka mereka itu dalam pandangan Allah orang-orang yang berdusta[12].

14. Dan seandainya bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu di dunia dan di akhirat, niscaya kamu ditimpa azab yang besar[13], disebabkan oleh pembicaraan kamu tentang hal itu (berita bohong itu).

15. (Ingatlah) ketika kamu menerima berita bohong itu dari mulut ke mulut dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit pun[14], dan kamu menganggapnya remeh[15], padahal dalam pandangan Allah itu soal besar.

16. Dan mengapa kamu tidak berkata, ketika mendengarnya, “Tidak pantas bagi kita membicarakan ini. Mahasuci Engkau[16], ini adalah kebohongan yang besar.”

, , , , , , , , , , , , , , , , ,

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *