Tafsir Surah An Nashr

Tafsir Surah An Nashr – Dalam kesempatan kali ini admin ingin membagikan Tafsir Surah An Nashr. Mungkin diantara sobat ada yang sudah mengerti atau memahami mengenai Tafsir Surah An Nashr. Namun tidak bisa dipungkiri jika masih ada yang belum terlalu memahami atau bahkan belum mengerti sama sekali mengenai Tafsir Surah An Nashr. Bagi sobat yang masih bingung mengenai Tafsir Surah An Nashr, sobat bisa menyimak Tafsir Surah An Nashr di bawah ini untuk memahami lebih lanjut.

Tafsir Surah An Nashr

Surah An Nashr (Pertolongan)
Surah ke-110. 3 ayat. Madaniyyah

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

Ayat 1-3: Membicarakan tentang Fat-hu Makkah dimana ketika itu kaum muslimin menjadi mulia dan agama Islam tersebar ke jazirah Arab, dan tanda selesainya tugas Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ (١) وَرَأَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُونَ فِي دِينِ اللَّهِ أَفْوَاجًا (٢) فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُ إِنَّهُ كَانَ تَوَّابًا (٣

1. [1]Apabila telah datang pertolongan Allah[2] dan kemenangan[3],

2. dan engkau melihat manusia berbondong-bondong[4] masuk agama Allah (Islam),

3. maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampunan kepada-Nya. Sungguh, Dia Maha Penerima tobat[5].

[1] Dalam surah ini terdapat kabar gembira, perintah kepada Rasul-Nya ketika memperoleh kabar gembira itu, isyarat dan pemberitahuan yang akan terjadi setelahnya.

Kabar gembira itu adalah pertolongan Allah kepada Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam, penaklukkan Mekah dan masuknya manusia secara berbondong-bondong kepada agama Allah, yakni banyak yang menjadi pemeluk agamnya dan pengikutnya setelah sebelumnya sebagai musuhnya, dan kabar gembira ini pun terjadi. Setelah hal itu terjadi, maka Allah Subhaanahu wa Ta’aala memerintahkan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk bersyukur kepada Tuhannya terhadap hal itu, bertasbih dengan memuji-Nya dan meminta ampunan kepada-Nya. Sedangkan isyarat yang ada di sana ada dua isyarat:

Pertama, isyarat bahwa pertolongan Allah itu akan terus berlanjut kepada agama ini dan akan bertambah ketika dilakukan tasbih sambil memuji-Nya dan beristighfar dari Beliau, karena hal ini termasuk syukur, sedangkan Allah Subhaanahu wa Ta’aala telah berjanji, bahwa jika manusia bersyukur, maka Dia akan menambah nikmat-Nya, dan hal ini terbukti, seperti yang terlihat di zaman para khulafa’ raasyidin dan setelahnya bahwa pertolongan Allah Subhaanahu wa Ta’aala senantiasa berlanjut kepada umat ini, sehingga agama Islam telah sampai kepada puncaknya yang tidak dapat ditandingi oleh agama-agama selainnya, dan telah masuk ke dalamnya manusia dalam jumlah yang banyak sampai terjadilah pada umat ini penyimpangan kepada perintah Allah, maka Allah menguji mereka dengan terpecah belahnya kalimat mereka dan terjadilah apa yang terjadi. Meskipun demikian, untuk umat dan agama ini ada rahmat dan kelembutan Allah Subhaanahu wa Ta’aala yang tidak disangka-sangka.

, , , , , , , ,

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *